NEW YORK - Harga minyak mentah kian melorot di kisaran level USD73, pada penutupan perdagangan Kamis (28/1/2010) waktu setempat, seiring harga gas alam yang kian melemah untuk keempat harinya secara berturut-turut. Selain itu, sejumlah investor juga menunggu sejumlah data perekonomian yang akan dilaporkan dalam waktu dekat.
Seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (29/1/2010), harga minyak untuk kontrak pengiriman Maret turun 14 sen dolar Amerika menjadi USD73,64 per barel pada perdagangan Nymex. Sedangkan di London, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret melemah 11 sen dolar AMerika menjadi USD72,13 per barel pada ICE Futures.
Administrasi Informasi Energi mengatakan bahwa pasokan gas alam menurun 86 miliar kaki kubik pekan lalu, kurang dari analis yang diharapkan. Harga minyak telah mengalami peningkatan dua kali lipat pada Desember 2009, dari Februari di tahun yang sama, seiring prediksi para analis energi yang menyatakan bahwa pemulihan ekonomi akan meningkatkan kebutuhan energi dunia.
Namun ternyata, hal tersebut belum terealisasi. Dan pekan ini, pemerintah memperlihatkan data bahwa roda perekonomian AS masih membutuhkan waktu untuk pulih. Departemen Tenaga Kerja menyatakan pada Kamis ini, jumlah klaim insentif pengangguran meningkat. Sementara Departemen Perdagangan melaporkan, jumlah pesanan barang-barang manufaktur hanya sedikit meningkat di atas Desember 2009, namun angka tersebut masih di bawah prediksi para ekonom.
Sebelumnya, harga minyak mentah kian loyo saja dan bertengger dikisaran level USD73 per barel, pada perdagangan Rabu (27/1/2010) waktu setempat, usai laporan pemerintah Amerika Serikat (AS) tentang penurunan permintaan minyak.
Harga minyak untuk kontrak Maret turun USD1,04 menjadi USD73,67 per barel, pada perdagangan Nymex. Level tersebut adalah yang terendah sejak 14 Desember 2009. Sedangkan di London, harga Brent untuk kontrak Maret turun USD1,05 ke USD72,24 per barel pada ICE Futures.
Harga minyak bergerak melemah usai the Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan yang tajam pada cadangan minyal pekan lalu. Namun, para trader juga menyadari, kabut dan ombak pasang di Teluk Mexico, menghambat transportasi minyak sehingga membuat cadangan minyak turun.
Sumber: Okezone (Economic Global)
Seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (29/1/2010), harga minyak untuk kontrak pengiriman Maret turun 14 sen dolar Amerika menjadi USD73,64 per barel pada perdagangan Nymex. Sedangkan di London, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret melemah 11 sen dolar AMerika menjadi USD72,13 per barel pada ICE Futures.
Administrasi Informasi Energi mengatakan bahwa pasokan gas alam menurun 86 miliar kaki kubik pekan lalu, kurang dari analis yang diharapkan. Harga minyak telah mengalami peningkatan dua kali lipat pada Desember 2009, dari Februari di tahun yang sama, seiring prediksi para analis energi yang menyatakan bahwa pemulihan ekonomi akan meningkatkan kebutuhan energi dunia.
Namun ternyata, hal tersebut belum terealisasi. Dan pekan ini, pemerintah memperlihatkan data bahwa roda perekonomian AS masih membutuhkan waktu untuk pulih. Departemen Tenaga Kerja menyatakan pada Kamis ini, jumlah klaim insentif pengangguran meningkat. Sementara Departemen Perdagangan melaporkan, jumlah pesanan barang-barang manufaktur hanya sedikit meningkat di atas Desember 2009, namun angka tersebut masih di bawah prediksi para ekonom.
Sebelumnya, harga minyak mentah kian loyo saja dan bertengger dikisaran level USD73 per barel, pada perdagangan Rabu (27/1/2010) waktu setempat, usai laporan pemerintah Amerika Serikat (AS) tentang penurunan permintaan minyak.
Harga minyak untuk kontrak Maret turun USD1,04 menjadi USD73,67 per barel, pada perdagangan Nymex. Level tersebut adalah yang terendah sejak 14 Desember 2009. Sedangkan di London, harga Brent untuk kontrak Maret turun USD1,05 ke USD72,24 per barel pada ICE Futures.
Harga minyak bergerak melemah usai the Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan yang tajam pada cadangan minyal pekan lalu. Namun, para trader juga menyadari, kabut dan ombak pasang di Teluk Mexico, menghambat transportasi minyak sehingga membuat cadangan minyak turun.
Sumber: Okezone (Economic Global)
No comments:
Post a Comment