Pelemahan nilai mata uang rupiah kembali berlanjut, menyusul sepinya topangan sentimen positif yang menghampiri pasar uang.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada perdagangan Rabu (20/1/2010) sore, rupiah ditutup turun ke level Rp9.275 per USD jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin yang ditutup di Rp9.225 per USD. Sementara itu, untuk kurs jual rupiah terpantau berada di level Rp9.321, sedangkan kurs beli adalah Rp9.229 per USD.
Pelemahan terhadap USD ini juga terjadi pada sebagian besar nilai tukar Asia. Indeks USD spot dalam tiga hari terakhir ini menunjukkan tren teknikal yang menguat.
Seperti dikutip okezone dari buletin Valbury Securities, USD menguat atas mata uang utama lainnya karena prospek ekonomi zona euro meredam minat investor terhadap aset dengan risiko yang lebih tinggi. USD memperoleh penguatan setelah dirilisnya data net capital inflows AS.
Net overall capital inflows ke AS menjadi USD26,6 miliar pada November dari outflow sebesar USD25,4 miliar di Oktober yang direvisi dari USD13,9 miliar. Net long-term capital inflows di luar swaps naik menjadi USD126,8 miliar di November dari USD19,3 miliar yang direvisi dari inflows sebesar USD20,7 miliar. Tetapi keseluruhan inflows tidak cukup menutup defisit perdagangan USD36,4 miliar pada bulan yang sama.
Sementara itu, Euro merosot selama empat hari berturut-turut atas USD karena investor confidence Jerman merosot bulan ini lebih rendah dari perkiraan para analis, sehingga meningkatkan spekulasi bahwa pemulihan ekonomi zona euro terhambat.
Sumber : Okezone
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada perdagangan Rabu (20/1/2010) sore, rupiah ditutup turun ke level Rp9.275 per USD jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin yang ditutup di Rp9.225 per USD. Sementara itu, untuk kurs jual rupiah terpantau berada di level Rp9.321, sedangkan kurs beli adalah Rp9.229 per USD.
Pelemahan terhadap USD ini juga terjadi pada sebagian besar nilai tukar Asia. Indeks USD spot dalam tiga hari terakhir ini menunjukkan tren teknikal yang menguat.
Seperti dikutip okezone dari buletin Valbury Securities, USD menguat atas mata uang utama lainnya karena prospek ekonomi zona euro meredam minat investor terhadap aset dengan risiko yang lebih tinggi. USD memperoleh penguatan setelah dirilisnya data net capital inflows AS.
Net overall capital inflows ke AS menjadi USD26,6 miliar pada November dari outflow sebesar USD25,4 miliar di Oktober yang direvisi dari USD13,9 miliar. Net long-term capital inflows di luar swaps naik menjadi USD126,8 miliar di November dari USD19,3 miliar yang direvisi dari inflows sebesar USD20,7 miliar. Tetapi keseluruhan inflows tidak cukup menutup defisit perdagangan USD36,4 miliar pada bulan yang sama.
Sementara itu, Euro merosot selama empat hari berturut-turut atas USD karena investor confidence Jerman merosot bulan ini lebih rendah dari perkiraan para analis, sehingga meningkatkan spekulasi bahwa pemulihan ekonomi zona euro terhambat.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment